ffffff
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
banner here

Merdeka Dari dan Merdeka Untuk

doc.pribadi

Masih di bulan kemerdekaan, Agustus, selepas mengikuti karnaval, lomba, jalan sehat, dan warna-warni kemerdekaan lainnya, merenungi makna kemerdekaan tidak menjadi pilihan yang buruk-buruk amat. Setelah merayakan dengan gegap gempita, memikirkan arti kemerdekaan juga perlu dilakukan oleh setiap individu. Sebab dalam negara yang merdeka pasti di dalamnya terdapat kemerdekaan-kemerdekaan lainnya.

Sebagai warga negara, merasakan kemerdekaan juga menjadi hak yang wajib dijunjung tinggi oleh negara maupun sesama warga negara. Oleh karenanya, tiap-tiap individu harus secara sadar berpartisipasi dalam mewujudkan kemerdekaan diri sendiri maupun di sekitarnya.

Dalam kesempatan kali ini, Merdeka Dari dan Merdeka Untuk menjadi point yang dipilih. Sebagai manusia yang sekaligus zoon politicon, melepaskan diri dari orang lain adalah kemustahilan. Dalam hal ini bukan tentang perbudakan atau semacamnya. Namun, manusia pasti saling membutuhkan manusia lain dalam kesehariannya. Maka dari itu, kebutuhan untuk dan kebutuhan dari perlu diisi dengan kemerdekaan. Yakni tidak ada paksaan atau berat sebelah.

Merdeka Untuk. Menjadi warga negara sekaligus menjadi santri, kata merdeka memiliki banyak tafsiran. Merdeka sendiri memiliki arti bebas. Bebas di sini berarti berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, dan tidak bergantung kepada pihak tertentu. Menjadi santri memiliki kemerdekaan pula. Merdeka Untuk, bagi santri yang notabane-nya pencari ilmu, pembelajar, yakni kebebasan untuk belajar dari segala arah dan tidak terbatas waktu. Santri sepantasnya mengambil pelajaran dari segala sisi kehidupan baik yang formal maupun non formal. Santri harus jeli menyaring mana yang pantas untuk diambil dan mana yang perlu ditinggalkan. Tentunya dengan batasan nilai yang diyakini dan diaamini. Hal ini menjadikan santri cerdas secara sosial maupun ritual. Secara sosial santri bisa mengambil dari perilaku dan tingkah diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Sedangkan secara ritual bisa dari kajian turats dan ubudiyah yang dilakukan sehari-hari.

Merdeka Dari, bagi santri yakni menjadikan dirinya bebas dari hal-hal yang dapat menjerumskan pada hal yang negative. Secara tidak langsung kehidupan di pesantren memiliki aturan yang bertujuan untuk mendisiplinkan santri. Bukan mengekang apalagi menyiksa. Hanya saja terkadang sebab sikap berontak dari santri sendiri yang menjadikannya merasa terkekang. Padahal di pesantren menjadi salah satu cara mengurangi hal yang merugikan. Sebab ketika di luar pesantren bisa saja waktu yang dimiliki dihabiskan untuk hal yang kurang baik. Sedangkan ketika di pesantren, apapun yang dilakukan bisa menjadi pahala sebab berangkat dari rumah niatnya untuk belajar. Yang mana malaikat akan membentangkan sayapnya yang baru saja dicelupkan di laut dan air yang menetes dari sayapnya akan merahmati yang tertetesi itu. Salah satu spot tersebut yakni majelis ilmu yang salah satunya pesantren. Meskipun ketika kajian tertidur, namun tetap saja terkena tetesan rahmat tersebut. Betapa beruntungnya memiliki kesempatan untuk terus belajar.

Sedikitnya seperti itu arti merdeka bagi santri. Meskipun tidak mudah menjalani kehidupan di pesantren, namun paling tidak saat menjadi santri terhindar dari hal yang kurang baik. Kiranya makna dari Merdeka Dari dan Merdeka Untuk sangat luas tergantung konteksnya. Silakan kembangkan sendiri.

inspired by alfin rizal

Dipta_edu
Dipta_edu Hanya seorang pembelajar

Post a Comment for "Merdeka Dari dan Merdeka Untuk"

Youtube