Dari Stres ke Tenang : Cara Ampuh Mengatasi Masalah Dengan Istighosah

foto: istighosah di Masjid Nurul Iman (source: Nurul Iman Media)

“ketika semua usaha tak lagi membuahkan hasil, ada pintu yang tak pernah tertutup yaitu Doa”

Kutipan tersebut layaknya penenang bagi setiap manusia. Setiap manusia pastinya pernah berada di situasi yang terhimpit seolah semua jalan tertutup, bingung ingin melangkah ke mana, dan juga beban hidup yang terlalu berat untuk ditopang sendiri tanpa adanya sandaran. Bayangkan orang yang kehilangan pekerjaan, terlilit hutang, atau bahkan kehilangan orang terdekat mereka tentunya ini membuat seseorang merasa cukup tertekan bahkan membuat mereka stres. Di saat seperti inilah seseorang seakan lupa apabila suatu usaha tidak cukup menenangkan hatinya, banyak yang lupa bahwa ada satu kekuatan besar yang bisa kita andalkan yaitu doa lebih spesifik lagi yaitu istighosah.

Dalam Munjid al Lughah wa al alam dijelaskan bahwa istighosah merupakan meminta pertolongan kepada Allah dalam situasi yang sulit dan darurat. Istighosah biasa dilakukan secara berjama’ah dengan dipimpin oleh seorang Imam. Para jama’ah yang memiliki keresahan dan tujuan yang sama, meskipun dengan masalah yang berbeda berkumpul untuk meminta pertolongan Allah SWT. Istighosah bukan sekedar kumpulan bacaan. Ini merupakan sebagai bentuk doa terdalam kita di saat kita merasa benar-benar tidak berdaya. Dalam artian bukan berarti kita adalah manusia yang lemah, melainkan kita tahu bahwa kepada siapalah kita harus meminta pertolongan dan kita juga tahu bahwa Allah lah Sang Maha Mampu.

Redaksi doa dalam istighosah juga berbeda dengan doa-doa yang kita baca setiap harinya. Bacaan doa yang digunakan yaitu seperti Istighfar, Sholawat, Asmaul-husna, dan kalimat-kalimat Thoyibah lainnya. Doa ini dianggap memiliki keutamaan tersendiri dan juga sebagai cerminan harapan yang besar dan kepasrahan kepada Allah SWT. Doa merupakan investasi tanpa rugi. Begitulah kira-kira penggambaran yang cocok untuk menggambarkan keagungan dari doa tersebut. Doa dalam istighosah bukan sekedar ucapan yang kita lantunkan bersama-sama, tapi merupakan proses penyembuhan batin. Ketika setiap orang mulai menangis lirih, melantunkan istighfar, dan juga menyebut nama Sang Pencipta dengan sepenuh hati mengharapkan keajaiban itu datang. Dari doa-doa itu lah hati yang mulanya gelisah menjadi tenang dan dari hati yang tenang itu lah muncul semangat baru.

Banyak yang bilang bukan masalahnya yang langsung selesai melainkan tumbuhnya hati yang tenang, dan dari ketenangan itu muncullah solusi-solusi yang tidak terduga. Oleh karena itu, istighosah bukan sekedar “doa darurat”, tetapi juga bisa dijadikam sebagai kebiasaan spiritual kita untuk menjaga ketenangan jiwa, atau bahkan menjadikan sebagai bentuk syukur kita atas apa yang sudah kita lakukan.

Perlu diketahui, kita bisa mencoba segala cara untuk merasa lebih tenang, seperti bertemu teman, mendengarkan musik, atau bahkan menyendiri. Namun di saat kita merasa gagal cobalah untuk duduk, lafalkan istighfar dan curahkan isi hatimu dalam setiap doa istighosah. Bukan sekedar soal ibadah, melainkan sebagai bentuk kembalinya kita sebagai hamba ke sumber ketentraman yang sejati yaitu Allah SWT.

Penulis: Naswa