ffffff
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
banner here

Ibu, Apakah Kau yang Memanggilku Malam Itu

 


Duduk dikelilingi kawan karib menuntun rembulan naik

Riang menyatu dengan hawa adem di ketinggian

Alunan Kalamullah mengudara hanyut dalam remang

Citra apik mengitari tanpa rasa sungkan

Hilang, satu demi satu mencipta mimpi

Sendiri duduk termenung menikmati rembulan

Kenyamanan menyelimuti diri dari tusukan malam

Namun

Rasa tak biasa muncul

Sedih menyerang ketenangan malam itu

Diri tak mengenalinya

Hendak bertanya pada kalbu yang tak mendapat temu

Rasa itu makin mendera diri

Diri menumpahkan rasa itu lewat netra

Pandangan kabur terlewati air tak bersalah

Kalbu seolah meneriakkan satu kata

Rumah

Rumah, di mana diri menghabiskan masa kecil

Memori menguak seisi otak pada masa itu

Tercekat kala diri hendak berteriak

Diri hanya pasrah dimainkan rasa

Sesenggukan menyelaraskan kalbu

Ibu,

Apakah engkau merindu?

Pada diri yang masih menata laku

Apakah kau yang memanggil namaku?

Apa yang sedang kau harapkan pada diri

Tunggu sejenak bu

Biarkan diri menata laku

Menempa diri agar kuat ditempa coba

Biarkan diri di sini dahulu

Kelak diri kembali bu

Dalam hangat pelukmu

Apakah kau menghendaki diri saat ini?

Diri ini belum cukup pantas menjadi abdillahi

Diri masih butuh tetesan amunisi

Bu,

Panggillah diri dalam lantunan doamu

Jangan pada tangismu

Diri makin merasa tak tentu

Di sini diri pun merindu padamu

Namun diri sekuatnya menahan

Sebab diri memiliki harap yang tak kunjung temu

Tahan wahai ibu



Dipta_edu
Dipta_edu Hanya seorang pembelajar

2 comments for "Ibu, Apakah Kau yang Memanggilku Malam Itu"

  1. Ikut menikmati puisi ini, salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. monggo lur..
      boleh dibaca yang lain juga
      waalaikumsalam wr wb
      salam dari kami semua

      Delete

Post a Comment

Youtube