ffffff
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
banner here

PP Nurul Iman-Meriahkan HUT RI ke-78 dengan Lomba 3 Hari Berturut-turut

pict. lomba estafet bola

Pondok Pesantren Nurul Iman-Pengurus pondok pesantren putra putri Nurul Iman Karanglewas gelar berbagai lomba dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus mendatang. Seluruh santri diwajibkan untuk ikut berpartisipasi dalam gelaran lomba ini. Bertempat di pelataran Masjid Nurul Iman, selama tiga hari berturut-turut kemeriahan lomba mengisi halaman dan langit-langit tersebut.

Selepas ngaji pagi, pukul 07.00 WIB yang tertera di edaran, lomba dimulai. Namun, karena berbagai hal, pukul 08.00 lewat sekian menit, santri baru berkumpul di pelataran masjid. Pukul 08.30 WIB santri bergantian mengikuti lomba yang digelar. Tiap-tiap harinya lomba usai sekitar pukul 11.00 WIB. Setiap harinya, dua lomba dilaksanakan dari total enam lomba yang ada. Santri dibagi menjadi 12 kelompok putra dan putri, yakni 7 kelompok putri dan 5 kelompok putra. Masing-masing kelompok terdiri atas 5-7 santri.

pict.lomba pindah kardus

Di hari pertama, lomba estafet bola dan pindah kardus dilaksanakan. Lomba yang pertama yakni pindah kardus. Lomba ini berkelompok dengan 5 personil per kelompok. Satu kardus harus bisa menampung 5 personil tersebut dan tidak boleh menginjak tanah. Lomba ini menggunakan dua kardus yang mana dua kardus itu bergantian menjadi alas dan perlahan berpindah dan menjauh dari garis start. Ketidaktepatan pelemparan kardus dan medan yang berpasir menyebabkan seorang santri terpeleset dan jatuh. Lomba ini cukup meriah, sayangnya panitia kurang teliti dan tidak ada wasit yang tetap sehingga tanpa disadari ada beberapa yang menginjak tanah namun tetap dilanjut sampai ke garis finish. Untuk lomba estafet bola, menggunakan gelas yang diikat di kepala dan memindahkan dari gelas peserta satu ke peserta lain. Dalam waktu tercepat, tiga bola yang memasuki garis finish terlebih dahulu itu yang menjadi pemenang. Bola yang digunakan yakni bola tenis. Berdasar dari penuturan salah satu panitia, penggunaan air di gelas finish bertujuan untuk menghindari pantulan bola sehingga tidak keluar lagi.

pict.lomba cari bola

Hari kedua, giliran lomba mencari bola dan Salome yang memeriahkan pelataran Masjid Nurul Iman. Yang pertama yakni mencari bola. Di sini setiap kelompak mengirimkan empat delegasi. Setiap peserta mukanya ditutup dengan kertas persegi panjang yang dibentuk kerucut dan di ujungnya diberi lubang dengan diameter kurang dari 1 cm. Lalu empat bola disebar di area dan peserta mengambil masing-masing satu. Kelompok yang tercepat menemukan bola menjadi pemenangnya. Sebab penglihatan yang terbatas, salah satu peserta menabrak tiang namun tidak terjadi hal yang serius

pict.lomba salome

Lomba berikutnya yakni Salome (satu lobang rame-rame). Lomba ini yakni memasukkan paku ke botol secara berkelompok. Satu kelompok mendelegasikan 5 anggota dan tiap anggota mengikatkan satu tali di perutnya. Lomba ini membutuhkan konsentrasi dan kekompakan antar anggota kelompok. Di garis start, tiap kelompok mengikat tali pada tiap-tiap anggota. Setelah siap keduanya, peluit dibunyikan dan tiap kelompok berlari mendekati botol dan memasukkan paku ke botol tersebut. Peserta yang berhasil memasukkan paku ke dalam botol menjadi pemenang. Lomba mengalami error yang berasal dari masing-masing anggota kelompok. Beberapa kelompok lepas talinya ketika berlari dan menyebabkan kedua kelompok yang beradu harus memulai lagi dari garis start.

pict.lomba kait ceting

Di hari ketiga, kait ceting dan lomba estafet sarung. Lomba kait ceting adalah lomba yang mana ceting plastik dengan ukuran kecil yang di atasnya diberi kawat yang membentuk tanda tanya dan di suatu tiang membentang tali dan lingkaran dari kawat. Cara mainnya, peserta berlari dari garis start menuju tali yang membentang dan mengaitkan ujung ceting ke lingkaran yang sudah disediakan sebelumnya. Setiap kelompok mendelegasikan 4 anggota untuk bertanding. Kelompok yang tercepat mengaitkan ceting menjadi juara. Sedangkan estafet sarung yakni lomba dengan sarung yang lobangnya dimasukkan dari satu anggota ke anggota yang lainnya dengan bergandengan tangan. Lomba ini dinyatakan menang jika sarung berhasil ke garis finish terlebih dahulu. Tiap kelompok mendelegasikan lima anggota agar bisa mengikuti lomba ini.

pict.lomba estafet sarung

Enam lomba tersebut merupakan lomba dengan koordinasi kelompok yang baik. Namun kelompok yang tidak menduduki juara bukan berarti tidak memiliki koordinasi yang baik. Sebab indikator untuk mengukur koordinasi tidak dapat dilihat hanya dari lomba kelompok ini. Intinya, dari perlombaan tersebut yakni ikut meramaikan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Dengan itu, paling tidak santri tidak melupakan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia dan di sisi lain mengurangi jatah rebahannya.

Untuk penghargaan kepada pemenang akan diberikan selepas upacara hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.

Dipta_edu
Dipta_edu Hanya seorang pembelajar

Post a Comment for "PP Nurul Iman-Meriahkan HUT RI ke-78 dengan Lomba 3 Hari Berturut-turut"

Youtube