ffffff
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
banner here

Tantrum di Panggung : Itu Hal yang Wajar Kok, Bund!

source : NIMedia

Masih di rangkaian Akhirussanah Yayasan Nurul Iman, di hari ketiga, tepatnya Selasa 9 Mei 2023, PAUD TK-Q Fathul Ulum mendapat jatah menguasai panggung Akhirussanah. Dari namanya saja PAUD dan TK pasti sudah bisa dibayangkan seperti apa pesertanya bukan? Benar sekali, anak-anak yang masih di bawah tujuh tahun, sebab sekarang masuk SD cukup ketat terkait umur. Ya ada benarnya juga menimbang kesiapan mental dan kemampuan lain yang mendukung pembelajarannya di kelas nanti.

Konsepnya, akhirussanah menjadi ajang unjuk gigi kemampuan dan keberhasilan dari output pendidikan yang diselenggarakan sebelumnya. Baik dari sisi akademis maupun seni. Intinya ketiga domain pendidikan yang telah dituturkan oleh Bloom diimplementasikan dalam pembelajaran dan ditampilkan di hadapan orang tua anak. Di sisi akademis ada rupa-rupa hafalan dan dari sisi seni ada menari, senam dan rupa lainnya.

Untuk mendapatkan hasil seperti yang sudah bisa dilihat kemarin, tentunya merupakan usaha yang sudah dilakoni beberapa bulan sebelumnya dan drill dari beberapa hari sebelumnya. Kita tahu anak-anak merupakan peniru ulung maka itu, konsistensi sangat perlu untuk mendapat hasil yang ideal. Namun, kembali lagi pada kaidahnya anak yang masih dalam masa perkembangan dari beberapa segi, seperti kognitif, motorik, moralitas, agama, dan sex yang belum sempurna matang, sangat wajar jika hal-hal tak sesuai tak bisa dihindari. Hal ini mengingat masa anak-anak yang masih dalam tahap penyusunan puzzle, jadi tidak bisa disalahkan dan sudah menjadi hal yang wajar. Sebagai orang tua pun tidak bisa memaksakan kehendaknya. Sama sekali tidak boleh berdasarkan psikologi anak, sebab dapat menciptakan trauma dan perkembangan yang tidak maksimal. Namun, orang tua bisa membujuk dan mengajaknya diskusi untuk menentukan pilihan anak agar anak diberi ruang dan dituntun dalam menentukan pilihan, memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

Hal ini pun tidak bisa dihindari dari penampilan PAUD Fathul Ulum kemarin. Tantrum dan tangis pecah di tenda yang berdiri pelataran masjid Nurul Iman. Entah sebab apa, namanya anak-anak tidak selamanya bisa diprediksi. Meskipun penampilan yang ditunjukkan sudah menjadi rutinitas di PAUD, namun tetap saja menangis dan tidak mengikuti gerakan seperti teman-temannya. Bagi yang hidup di sekeliling PAUD pasti di sekitar jam sembilan mendengar senam sehat ceria yang mengisi tembok itu. Tapi kembali ke anak-anak, itu hal yang lumrah.

Sebab anak sedang mengeksplore apapun yang ada di sekitarnya. Entah itu sosial, afeksi, maupun aspek yang sudah disebutkan di atas tadi. Maka dengan itu, sekolah dan lingkungan keluarga yang memiliki waktu lebih banyak dengan anak semestinya menstimulasi anak agar matang secara sosial. Melalui pemanpilan, kualitas kepercayaan diri anak tersirat di sana. Meskipun di hadapan orang tua sudah lancar dan bisa mengekspresikan dengan total, ketika di hadapkan dengan kondisi yang berbeda, dalam artian ramai, anak menjadi tantrum perlu diperhatikan kembali stimulus yang diberikan kepada anak. Sebab, pendidikan paling klasik yakni adanya stimulus yang menghasilkan respon.

Di usia PAUD, pemberian ruang untuk menangis, tantrum dan bermain secara fisik, dalam artian tidak bisa anteng, merupakan hal yang wajar dan wajib diberikan. Bukan malah harus duduk anteng dengan alasan agar nanti sudah terbiasa ketika SD. Itu hal yang tidak tepat. Oleh karena hak anak yang belum terpenuhi akan ditagih di kemudian hari. Gini maksudnya, ketika anak PAUD tidak terpenuhi hak geraknya, ketika masuk SD masih menagih hal itu dan belum bisa duduk tenang ketika pelajaran. Namun, ketika sudah terpenuhi dan terpuaskan di PAUD nanti di SD sudah bisa duduk anteng.

Jadi, tidak apa jika anak-anak terkadang aktif dan tantrum. Sebagai orang tua, hal yang paling tepat adalah mengajaknya melampiaskan emosinya dan mengkomunikasikan apa yang dirasakan. Di samping itu, sikap tenang orang tua juga sangat mempengaruhi kondisi anak.


Dipta_edu
Dipta_edu Hanya seorang pembelajar

Post a Comment for "Tantrum di Panggung : Itu Hal yang Wajar Kok, Bund!"

Youtube