ffffff
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
banner here

Ahli Tanpa Konsistensi? Jangan Berharap!

source: NIMedia

Pernah mendengar cerita tentang teknisi yang memperbaiki kapal hanya menggunakan obeng lalu mendapat bayaran yang fantastis. Padahal tidak memakan waktu yang lama. Namun bayaran yang diterimanya sangat besar. Bagi orang awam, mungkin cukup mengherankan bukan? Bekerja cuma sebentar, yang dilakukan pun hampir tidak berkeringat, sangat simple dilakukan olehnya. Namun bayarannya bisa mencukupi kebutuhan selama sebulan. Apakah terpikir di benak kalian, kenapa hanya menggunakan obeng dan tidak memakan waktu lama hanya dia yang bisa melakukannya? Bukankah perkara mudah? Kenapa tidak diperbaiki sendiri? Bukan oleh seorang teknisi.

Itulah ahli. Dengan hanya sekali ketuk dia bisa menentukan bagian yang bermasalah beserta solusinya. Bayaran yang mahal itu bukan untuk membayarnya mengetukkan obeng, namun untuk pengalaman dan waktu. Seandainya obeng diberikan oleh tukang parkir minimarket, satu tahun pun belum tentu ketemu problemnya. Sebab tidak berpengalaman. Berbeda dengan teknisi yang sudah mengalami trial and error yang tidak sedikit. Dari hal ini, kita ketahui bahwa tidak ada seorang ahli tanpa konsistensi. Untuk mencapai ahli harus melakukan beberapa hal berikut:

Meluangkan waktu yang tidak sedikit. Seperti hadis pendidikan yang cukup terkenal, bahwa untuk mendapatkan dunia, akhirat atau keduanya harus menggunkan ilmu. Inilah yang dilakukan oleh ahli. Sebelum menjadi seorang ahli, pastinya sudah melakukan belajar dan mencari ilmu yang tidak sebentar. Seorang ahli pasti meluangkan waktunya untuk menggeluti apa yang disenangi dan menjadikannya ahli di suatu bidang. Bisa dipastikan jika para ahli selalu meluangkan waktunya untuk mengembangkan dan mencoba untuk mengetahui lebih dalam akan suatu bidang. Sehingga lama kelamaan menjadi ahli.

Trial and error. Menggeluti bidang tertentu pastinya memiliki tantangan tersendiri. Apalagi jika belum mengetahui secara pasti problem yang terjadi. Berbagai cara dan alternative dicoba. Segala cara yang direkomendasikan oleh buku, rekan dan lainnya dicoba. Pengalaman sebelumnya juga membantu menganalisis masalah yang sedang terjadi. Namun, tidak jarang error yang dijumpai. Percobaan demi percobaan pun dilakoni untuk mengetahui dan memecahkan problem tersebut. Berkali-kali sampai tidak sempat menghitung. Sama halnya dengan pencipta lampu, mengalami percobaan dan ledakan yang berkali-kali sampai akhirnya kita bisa menikmati hasilnya. Itulah trial and error yang sudah pasti dilalui oleh seorang ahli.

Tidak mudah menyerah. Dari proses trial and error, apabila menyerah maka tidak ada seorang ahli yang terbentuk. Ketika mengalami error, bukan menjadi penghalang untuk mengakhiri penyelesaian masalah. Namun bangkit kembali dan mencoba cara lain dengan evaluasi dari kesalahan sebelumnya.

Rasa penasaran yang tinggi. Setiap masalah pasti memiliki perbedaan walaupun hanya sedikit. Oleh karenanya, rasa penasaran yang tinggi menjadi hal yang harus dimiliki oleh seorang ahli. Sebab, seiring perkembangan zaman, fasilitas atau apa yang menjadi kebutuhan baik alat maupun jasa juga berkembang. Tanpa rasa penasaran, seorang akan ketinggalan dan tidak lagi menjadi ahli.

Konsisten. Menekuni suatu bidang tertentu dalam jangka waktu yang lama membutuhkan konsistensi yang tinggi. Bagaimana tidak, melakukan suatu hal terus menerus tentu menjadi hal yang membosankan. Tanpa berbekal konsisten hal itu akan berhenti di tengah jalan dan terbengkalai. Namun dengan konsistensi, sesuatu itu bisa terwujud dengan kualitas tinggi. Sehinggi memiliki nilai yang tinggi di masyarakat atau kelompok tertentu dan menjadi selalu dibutuhkan. Orang dengan konsistensi yang tinggi tidak mudah dipengaruhi dan menjadi bahan yang dicari banyak orang.

Menjadi seorang ahli bukan merupakan hal yang instan dan mudah seperti yang bisa kita lihat. Keahlian tersebut ibarat puncak dari gunung es. Kita tidak bisa melihat apa yang ada dibaliknya. Namun yang pasti ada banyak hal yang membangun sehingga menjadi seorang ahli. Konsisten menjadi kunci utama bagi seorang ahli yang dapat mengiringi hal lain seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya.


Dipta_edu
Dipta_edu Hanya seorang pembelajar

Post a Comment for "Ahli Tanpa Konsistensi? Jangan Berharap!"

Youtube