ffffff
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
banner here

Menjadi Bernilai

sumber : NIMedia

Manusia diciptakan tidak lain dan tidak bukan untuk menyembah atau mengabdi kepada Allah semata. Manusia pula diturunkan di bumi dengan membawa misi yaitu menjadi khalifah di bumi tanpa menanggalkan pengabdiannya kepada Allah. Tugas yang mudah sekaligus tugas yang sulit mengingat manusia terisi oleh tiga unsur: nafsu, malaikat dan hewan. Perpaduan ketiganya menjadi salah satu sebab manusia memiliki perbedaan dan menjadi solusi yang unik. Manusia mesti mengendalikan diri agar bisa menonjolkan unsur malaikatnya sehingga dapat menebar kebaikan dan kedamaian. Namun tidak semua diberi kekuatan untuk hal itu. Dari hal ini menjadi salah satu bukti kekuasaan Allah.

Sebagai makhluk, pasti memiliki awal dan akhir dari kehidupannya. Awalnya sudah dilalui kini tengah menunggu giliran untuk kembali. Sembari menunggu giliran, baiknya menyiapkan bekal untuk kembali yang tak lain berupa amal kebaikan. Jika harimau mati meninggalkan belang, gajah meninggalkan gading, maka manusia mati akan meninggalkan nama. Nama itu kita ukir sedari lahir hingga akhir nanti. Maka kemungkinan itu hanya ada dua, nama yang baik atau nama yang kurang/tidak baik.

Sebagai manusia yang memiliki sebutan santri, nama yang hendaknya dijaga bukanlah hanya nama pribadi, namun meliputi keluarga dan juga lembaga. Maka sebagaimana langkah kita menjejak bumi banyak nama yang harus dijaga agar kita berakhir dengan bernilai bukan sekadar meninggalkan gemerlapnya dunia.

Tentunya hal itu tidak datang atau terjadi begitu saja namun ada usaha-usaha yang dilalui agar menjadi bernilai. Berikut kiat-kiatnya:

Menjadi diri sendiri. Ini menjadi bekal untuk berkembang sebebas mungkin. Dengan mengenali diri sendiri eksistensinya tidak tergeser dengan pergeseran trend. Dengan menjadi diri sendiri mempermudah dalam mencapai tujuan yang hendak diraihnya karena standar yang ditetapkan sudah disesuaikan dengan kemampuan sendiri. Dengan ini pula apa yang dilakukan terasa ringan dan terhindar dari misah misuh sebab apa yang dilakukan merupakan kehendaknya sendiri. Ini juga menjadi daya tarik sendiri bagi individu atau kelompok lain sebab memiliki kekhasan yang hanya dimiliki oleh satu individu. Bahkan dengan menjadi dan mengenali diri sendiri menjadikan individu  tersebut mengenal Tuhannya. Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu.

Menjadi unik. Menjadi unik menjadi salah satu kelebihan yang gampang dikenali orang lain. Hal ini disebabkan hanya dimiliki oleh satu individu itu saja sehingga dengan menyebutkan keunikan itu semua orang anak mengenalinya. Hal ini juga disebabkan salah satunya dengan menjadi diri sendiri. Karena keagungan Tuhan menciptakan makhluk yang berbeda-beda dan tak ada satupun yang sama. Dengan itu, sebisa mungkin mensyukuri nikmat Tuhan dengan menjadi unik.

Menjadi ahli. Manusia ditugaskan untuk menjadi khalifah di bumi. Hal ini tentu tidak dilepas sepenuhnya oleh Tuhan melainkan tetap dalam pantauan dan bantuan Tuhan. Dengan mengemban tugas mulia tersebut, manusia sepantasnya memiliki skill agar bisa mewujudkan tugas itu di salah satu sisinya. Hal ini dapat dicapai dengan belajar. Di dunia ini sangat banyak keahlian yang dapat ditekuni namun cobalah untuk menekuni satu hal yang memang menarik dan sesuai kemampuan. Dengan satu bidang, cobalah untuk terus menggali ilmu tersebut dan menjadi ahli di bidang itu. Sebab dengan menjadi ahli dapat menebar kebermanfaatan pada diri sendiri maupun sekitar yang membutuhkan. Memang tidak salah mencoba berbagai bidang, namun harus memiliki satu yang didalami. Sebab dalam tiap bidang pasti memiliki ahli. Jadi ahli dalam suatu bidang. Sebab menguasai satu bidang dengan sungguh akan lebih bernilai daripada bisa di segala bidang namun hanya sekadar tau. Hal ini tidak bisa mengatasi suatu permasalahan yang serius.

Menjadi bermanfaat. Jadikan kehadiran kita membawa perubahan ke arah yang positif. Kebermanfaatan kita bisa dirasakan oleh orang di sekelilingnya. Dari hal sebelumnya, menjadi bermanfaat memiliki nilai lebih di lingkungan sekitar. Meskipun terkadang ada oknum yang memanfaatkan kebaikan atau ketulusan seseorang, namun selagi memiliki misi menebar kebermanfaatan tidak menjadi penghalang menuntaskan misinya tersebut. Khoru an-nas anfauhum li an-nas.

Nah, itulah beberapa kiat yang dapat dicoba untuk menjadi manusia yang bernilai. Selain hal di atas, masih banyak kiat-kiat yang belum sempat dituliskan. Sekiranya ada yang mau menambahkan, jangan ragu untuk menuliskan di kolom komentar atau menghubungi admin. Kritik dan saran kami terima dengan lapang demi perkembangan kami.


Dipta_edu
Dipta_edu Hanya seorang pembelajar

Post a Comment for "Menjadi Bernilai"

Youtube